Aku masih tersesat di tengah hutan yang gelap dan mengerikan. Aku lelah. Entah berapa kali aku berpikir untuk kembali ke rumah yang sudah rusak di dalam hutan ini, tapi aku ingat rumah itu sudah rusak.
Aku pelan-pelan berusaha mengalihkan pikiran ku dari rumah itu. Aku belajar cara bertahan hidup. Berburu, membuat api, menangkap ikan di sungai, membuat bivak untuk berisitahat. Melelahkan, tapi setidaknya aku belajar sesuatu. Badang ku penuh luka, sakit dimana-mana, tapi semakin hari aku merasa lebih baik. Aku sempat berpikir, apakah dengan aku yang sekarang, aku mampu memperbaiki rumah itu? Aku sudah lebih tangkas sekarang. Tapi aku juga sudah lupa jalan ke rumah itu. Rumah itu sudah terlalu jauh di dalam hutan, jauh dari jangkauanku.
Kadang aku melihat cahaya di hutan yang gelap ini. Aku pikir itu jalan keluar. Sayangnya bukan. Aku masih harus di hutan ini, bertahan hidup, membayangkan rumah ku yang berikutnya, yang ku harap lebih nyaman dan tidak mudah rusak.
Aku pelan-pelan berusaha mengalihkan pikiran ku dari rumah itu. Aku belajar cara bertahan hidup. Berburu, membuat api, menangkap ikan di sungai, membuat bivak untuk berisitahat. Melelahkan, tapi setidaknya aku belajar sesuatu. Badang ku penuh luka, sakit dimana-mana, tapi semakin hari aku merasa lebih baik. Aku sempat berpikir, apakah dengan aku yang sekarang, aku mampu memperbaiki rumah itu? Aku sudah lebih tangkas sekarang. Tapi aku juga sudah lupa jalan ke rumah itu. Rumah itu sudah terlalu jauh di dalam hutan, jauh dari jangkauanku.
Kadang aku melihat cahaya di hutan yang gelap ini. Aku pikir itu jalan keluar. Sayangnya bukan. Aku masih harus di hutan ini, bertahan hidup, membayangkan rumah ku yang berikutnya, yang ku harap lebih nyaman dan tidak mudah rusak.
Comments
Post a Comment