Skip to main content

Day xx of Quarantine.


Aku sangat setuju kalau setiap hal itu punya dua sisi. Sisi negatif dan Positif. Yin dan Yang. Menurut aku hidup itu Yin dan Yang. Selalu ada sedikit hal positif dalam sesuatu, yang mungkin sangat-sangat negatif. Begitu juga sebaliknya, akan ada selalu titik negatif, dalam hal-hal yang sangat positif. Aku bisa kasih contoh, misalnya kasus kejahatan teroris, ini sangat ekstrim sih. Kalau kita mendengar tentang teroris pasti tanggapan mu langsung negatif. Bukan berarti aku membenarkan tindakan teroris ya, tapi aku bisa memaksakan untuk mencari sesuatu yang positif dalam terorisme, sesuatu yang sangat sangat negatif bagi hampir semua orang termasuk aku. Aku bilang hampir semua orang, karena pasti menurut teroris itu sendiri, ini bukan hal yang negatif kan? Menurut ku, orang yang melakukan tindakan terorisme adalah orang yang egois dan tidak punya hati, atau mungkin mereka tidak punya otak juga. Aku bisa bilang kalau terorisme bisa mengurangi jumlah penduduk yang membludak. Terorisme juga bisa membuat sesama manusia jadi saling peduli, dan meningkatkan keinginan untuk saling membantu. Aku ingat, ketika sedang terjadi suatu tindakan terorisme di Indonesia, media sosial penuh dengan dukungan-dukungan antara netizen yang saling menguatkan. Tagar #KamiTidakTakut pun menjadi trending. Sekali lagi, aku sangat gak mendukung aksi terorisme, dan aku sangat sangat setuju kalau kehilangan seseorang yang disayang adalah sesuatu yang mengerikan. Tapi, aku coba untuk memaksakan melihat apa yang positif, dan ada. Sebaliknya, hal yang paling disyukuri adalah ketika seseorang mendapat uang, mendapat rezeki, tapi tentunya kamu bisa menemukan sesuatu yang negatif dari hal itu. Uang bisa membuat kamu serakah, atau jadi malas bekerja, atau hal-hal lain yang sesuai dengan kondisi yang lebih spesifik. Kamu mengerti maksud ku kan?
Aku ngomong ini karena situasi sekarang lagi sangat negatif. Semua orang dipaksa untuk keluar dari zona nyaman mereka, hal-hal yang biasa mereka lakukan. Dampak negatifnya juga banyak. Banyak orang yang sakit, banyak orang yang kehilangan orang yang mereka sayang, banyak orang yang kehilangan kerja, gak punya uang, stress, dan banyak lagi. Tapi tentunya ada hal positif yang bisa kamu temukan dalam kegelapan saat ini. Banyak orang yang tadinya gak dekat dengan keluarga mereka, pelan-pelan jadi dekat karena harus #dirumahaja selama berminggu-minggu, bahkan sekarang sudah satu bulan. Banyak juga orang-orang yang tadinya gak bisa masak, jadi belajar masak, dan akhirnya bisa. Banyak orang yang tadinya tidak pernah meluangkan waktu untuk keluarga, jadi harus selalu bersama keluarga. Yang paling bikin aku senang adalah dampak positif corona untuk bumi ini. Jumlah penggunaan kendaraan bermotor berkurang, yang juga mengurangi tingkat polusi. Hewan yang kehilangan habitatnya pun juga bisa kembali, karena habitatnya sudah tidak dipenuhi oleh manusia. Aku baca berita tentang suatu pantai di Meksiko, yang dijadikan tempat rekrasi. Sekarang setelah adanya corona, dan mengharuskan semua orang untuk #dirumahaja, buaya-buaya yang tadinya “mengungsi” bisa kembali ke habitat mereka. Hal serupa juga terjadi di Venice. Gimana menurut mu? Aku sih ikut senang, meskipun aku prihatin dan juga tersiksa dengan kondisi sekarang. 
Hal lain yang aku rasa positif dari situasi mengerikan ini adalah, kembalinya kesadaran orang-orang. Aku lihat postingan sarkasme yang diunggah ke sebuah media sosial, mengenai hewan-hewan di kebun binatang yang selama ini juga “dikarantina” oleh kita semua, demi hiburan kita. Aku yakin sekarang banyak orang yang lebih terbuka matanya mengenai perasaan hewan tersebut. Hewan itu makhluk hidup kan? Mereka juga punya perasaan seperti kita. Aku yakin banyak kejadian-kejadian lain yang “menampar” manusia, dan membuat manusia sadar atas apa yang dilakukan selama ini, dan semoga ini akan menjadi sesuatu yang baik.
Aku juga sudah mulai bosan di rumah. Aku ingin keluar, karena saat ini rumah belum jadi tempat yang nyaman untuk ku. Aku sekarang bisa merasakan perasaan hewan-hewan di kebun binatang. Situasi kami sama. Sama-sama terperangkap di suatu tempat yang yakin bahwa mereka merawat kami dengan baik. Kami sama-sama jauh dari rumah. Aku harap situasi yang buruk ini cepat membaik, dan ketika semuanya sudah baik dan kembali nornal, aku harap banyak juga manusia yang berubah menjadi lebih baik setelah terkurung sangat lama.

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Kamu, dan Orang-orang.

Kamu tau gak, kenapa aku suka mabuk? Tolong jangan bayangkan club-club dengan lampu-lampu disko dan pakaian seksi dulu. Aku mabuk di kamar, sendiri. Abang ku bingung waktu tau aku beli alkohol buat diminum sendiri di kamar, menurut dia aneh, tapi aku tetap suka. Kenapa? Mabuk itu seperti menyatukan pikiran mu, dan menemukan jalan keluar yang baik. Ah kamu bingung ya? Jadi, kalau aku sadar, aku hampir sebal dengan semua hal. Banyak hal yang ku proses dengan negatif tanpa mempertimbangkan sisi positif. Otak ku rasanya buntu, aku rasanya lelah dan marah. Kalau aku mabuk, sisi negatif otak ku seperti mau bekerja sama dengan sisi positifnya, menghasilkan pikiran-pikiran yang lebih baik, bahkan untuk bekerja. Aku pernah hampir membeli flask hip (kalau kamu gak tau ini apa, tolong googling), dan membawa alkohol kemana pun aku pergi, dan menegaknya waktu aku merasa terlalu nervous. Untungnya aku sadar itu akan membuat aku menjadi seorang alkoholik parah, meskipun mungkin sedikit berguna. Tapi

Cerita Tentang Aku dan Rumahku di Tengah Hutan.

Aku sedang merangkak, pelan-pelan, berusaha keluar dari tempat yang tadinya ku kira rumah. Aku salah, entah waktu itu aku buta atau kenapa. Rumah ini ada di tengah hutan. Aku tidak ingat kenapa aku bisa menemukan rumah ini. Rasanya waktu itu aku sedang melakukan perjalanan yang menyenangkan dan tiba-tiba menemukan rumah yang langsung membuatku jatuh cinta. Awalnya aku melihat tempat ini sebagai rumah yang nyaman, tempat aku bisa bersenang-senang dan beristirahat. Aku menjaga rumah ini baik-baik. Berusaha memperbaiki atapnya yang bocor, jendelanya yang retak, pagarnya yang rusak. Banyak hal-hal kecil yang sering rusak, tapi itu tidak terlalu menggangguku. Yang sedikit mengganggu adalah rumah ini selalu rusak. Aku pikir itu semua hanya kerusakan-kerusakan kecil yang bisa ku perbaiki. Ternyata aku salah. Kamu tau? ini bukan rumah yang nyaman. Tiba-tiba aku bisa melihat rumah ini secara keseluruhan, dan rumah ini bobrok, bekas ditinggal pemiliknya yang dulu. Bahkan barang-barang pemilik